pariwisata wajib di Palembang
- Travelling

Selain Pempek, ini adalah pariwisata wajib di Palembang

Apa pikiran Anda ketika Anda mendengar kata Palembang? Tentu saja, kapal selam Pempek adalah hal pertama yang terlintas dalam pikiran, bukan? Bahkan jika ada begitu banyak hal yang dapat Anda jelajahi lebih banyak di kota terbesar kedua (setelah Medan) di pulau Sumatra. Dari gedung, keindahan alam, di situs bersejarah di Palembang, memiliki pemilihan perhatian Anda saat melewati liburan Anda di kota ini.
Diskusi kecil tentang Palembang Jenderal, kota yang telah menjadi ibu kota Sumatera Selatan dulunya adalah ibu kota Buddhisme Budha terbesar di Asia Tenggara. Karena itu, Anda akan menemukan berbagai arsitektur gaya Cina ketika di Palembang. Bahkan sedikit kosakata di Palembang, ada juga kata-kata penyerapan yang diambil dari Cina. Selain itu, Palembang juga hebat dengan nama Kerajaan Sriwijaya yang telah berhasil mendominasi semenanjung Melayu pada abad ke-9 sehingga kota ini dijuluki “Bumi Sriwijaya”. Bahkan kota Palembang telah dikeluarkan sebagai kota tertua di Indonesia menurut pendaftaran Hill Hill yang ditemukan di Hill Siguntang.
Ikhtisar Palembang harus menunggu untuk mengunjungi kota kan? Sebelumnya, Anda dapat mencari tiket Perjalanan Air Sriwijaya ke Palembang. Setelah mencari dan memesan tiket, ketika Anda tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Anda dapat membaca artikel ini sebagai panduan untuk mengunjungi berbagai tempat menarik di Palembang.
Jembatan Ampera dan Sungai Musi
Jembatan Ampera memiliki panjang sekitar 177 meter dan lebar 22 meter. Jembatan yang merupakan ikon kota Pakembang sering dikenal sebagai Bridge Bung Karno. Nama ini dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi Soekarno yang telah menunjukkan keinginan Palembang yang menginginkan jembatan di atas Sungai Musi. Namun, Bung Karno tidak setuju dengan nama namanya sehingga nama Jembatan Ampera (mandat penderitaan orang) menjadi nama pilihan. Selain itu, sungai mengalir di bawah Sungai Musi. Sungai Musi adalah Sungai Sumatra terpanjang yang membagi Palembang menjadi dua bagian.
Siguntang Hill.
Seperti dijelaskan sebelumnya, bukit ini adalah tempat penemuan Prasati berlipat ganda di atas bukit. Bukit Siguntang adalah bukit kecil dengan ketinggian sekitar 30 meter di atas permukaan laut dan terletak sekitar 3 km dari Sungai Musi. Di Kerajaan Sriwijaya, bukit ini adalah tempat ibadah bagi umat Buddha karena dianggap sebagai tempat yang tenang dan nyaman untuk bermeditasi. Sejauh ini, bukit selalu dianggap sebagai tempat yang sakral dan masih ada banyak pengunjung yang datang ke sana untuk berziarah ke kubur para bangsawan Palembang.

Pulau Kemaro
Pulau Palembang yang populer yang satu ini terletak di tengah Sungai Musi. Di pulau Kemaro, ada sebuah kuil yang sering dikunjungi oleh umat Buddha sebagai tempat ibadah. Di pulau Karo, ada juga pagoda dengan sembilan lantai yang baru-baru ini dibangun pada tahun 2006 dan melepasnya di sana, ada juga pohon cinta di pulau ini. Dikatakan bahwa jika Anda dan pasangan memangkas nama di pohon, hubungan Anda dengan pasangan akan berlanjut sampai menikah.

Kuto Besak Fortress.
Benteng hanya di tepi sungai Musi telah didirikan selama ratusan tahun dan selalu memiliki udara yang kuat. Benteng Kuto Besak sering dianimasikan oleh pemilik toko dari pasar malam yang melayani berbagai kuliner lezat di malam hari dan salah satu kuliner lezat adalah Pempek. Selain itu, ada juga berbagai jenis camilan jalan yang tidak kalah lezat.
Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin
Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin didirikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I. Gaya pembangunan masjid ini telah menerima pengaruh utama tiga budaya, yaitu Indonesia, Eropa dan Cina. Gaya arsitektur Eropa terlihat dari pintu depan.